23 April 2008

Sebuah Momen A-ha Tentang Sampah dan Informasi

Sebuah petikan menarik saya dapat ketika membaca artikel tentang kisah Pak Bondan Winarno si pembawa acara Wisata Kuliner yang terkenal itu. Sebelumnya beliau adalah seorang jurnalis senior dan penulis sejumlah buku. Dalam bagian artikel itu beliau berkata tentang kebiasaannya menulis. “...intinya adalah outlaw of input-output, ketika banyak informasi yang masuk yang masuk ke otak kita, maka informasi itupun akan semakin membanjiri isi otak kita, dan supaya informasi itu tidak menjadi sampah caranya adalah dengan menuliskannya. Kira-kira demikian ucapannya.

Saya setuju dengan pendapat Pak Bondan, dan mungkin banyak orang juga setuju. Menurut saya, setiap orang punya naluri menulisnya sendiri-sendiri. Demikian banyak orang menulis dengan gaya mereka masing-masing. Dalam cerita dan inspirasinya masing-masing. Dengan kesederhanaan dan kepelikan yang hanya mereka, sang penulis, yang tahu. Mungkin aliran informasi yang mereka terima terlalu deras membanjiri otak mereka. Menstimulus syaraf dan kinerja otak sedemikian rupa sehingga informasi itu melekat. Terus hinggap dalam ingatan seakan meminta untuk dikeluarkan. Jadilah mereka menuliskannya.

Atau mungkin informasi tersebut tidak mereka terima, namun mereka pikirkan. Dalam berbagai ingatan manusia, ada banyak buah pikiran sambil-lalu yang ternyata bisa melekat dalam ingatan. Hal seperti ini mungkin dapat dikategorikan sebagai informasi dalam bentukannya yang lain.

Seperti tingkah laku saya saat ini. Menuliskan petikan artikel yang saya baca, secara tak sadar adalah bentuk informasi yang saya terima. informasi ini sudah saya terima dalam kurun waktu yang cukup lama. Bukan buah pikiran sambil-lalu, hanya seperti percikan sementara di otak seketika saya membacanya. Seperti sebuah momen “A-ha” dengan petikan jarinya. Momen “A-ha” itu terus terngiang dalam benak saya, dan supaya tidak terbuang dan dilupakan begitu saja, saya pun menuliskannya.

Walaupun begitu, ada pula beberapa ingatan saya yang menjadi “sampah”. Setelah saya ingat-ingat, memang tidak semua informasi saya tulis. Tentu saja memang tidak mungkin semua informasi bisa diabadikan lewat tulisan. Dari sekian banyaknya informasi yang diterima, hanya informasi yang ter...atau paling...(silahkan diisi sendiri, jawabannya bisa berbeda satu sama lain) lah yang akan diabadikan. Bisa jadi informasi itu menimbulkan momen “A-ha”, momen “angguk-angguk”, atau momen-momen lainnya. Sehingga menjadi begitu berharga untuk dikenang dalam keabadian sebuah tulisan.

Tulisan inipun membawa penyadaran untuk saya, betapa manusia dapat dengan mudahnya menjadi “kaya” dengan beragam publikasi personal yang dapat mereka hasilkan. Bagaimana penghargaan seorang pribadi dapat diperoleh sedemikian sederhananya dengan menulis. Meskipun tanpa embel-embel sanjungan atau hadiah. Seketika tulisan itu selesai dibuat, hanya dengan memandangnya saja kita akan terbuai oleh kepuasaan dan perasaan yang sesak pun akan disembuhkan.

Kalau Pak Bondan bilang informasi bisa menjadi sampah, maka seperti melestarikan kebersihan lingkungan yang sekarang bergaung, sampah yang satu ini juga perlu mendapat perhatian. Walaupun tidak berbau busuk dan berupa menjijikkan, namun berharga untuk diselamatkan.

10 April 2008

Dear fair..

Menguak tabir si adil tidaklah pelik
Sungguh menarik pun tertarik
Tapi lama-lama juga bikin mendelik

Banyak godaan yang bikin sirik
Banyak rayuan yang bikin melirik

Lalu bagaimana nasib adil di ruang bilik?
Kalau jenuh datang hanya bergidik
Atau geleng-geleng karena berisik

Dear fair i wont try to fail. I’ll be dare. I just need fresh air!

01 April 2008

Cherish the Day

Saya tidak hanya akan bernafas hari ini, saya akan menghidupi hari ini. membuatnya tampak bersinar diantara hari-hari yang lain. Memolesnya dengan kegembiraan luar dalam dan merasakannnya sampai di ujung hari.
Saya akan terus bersenang-senang, ujung bibir saya akan senantiasa tersungging, pikiran saya akan terus mengalir buas dan menginspirasi hari-hari mendatang. Oh yes, this is more than reminishing nor for tributing.
Saya akan menghirupnya dalam-dalam, mendekapnya kuat-kuat, membelalakkan mata lebar-lebar, memekakkan telinga untuk merasakannya. May the spirit be with you throughout the day. Membiarkan diri saya tersenyum meringis, tertawa terbahak-bahak, dan meloncat girang. Terisi dengan kebahagiaan, apapun yang menyenangkan kecuali kesedihan. This is how you live with it. Fulfill it. Blessed for it.
Saya tidak ingin sedih, demikian pula tidak ingin menyesali hari ini. Saya selalu merasa kuat hari ini. Saya selalu merasa disayangi hari ini. Disayangi oleh Yang Kuasa karena memberi hari ini. Diberkati karena pernah diberi hari ini dan sampai saat ini masih bisa menikmati hari ini. Merasa menjadi orang paling beruntung di dunia karena punya hari ini.
Selamat menikmati hari ini! Cherish the Day!

You're ruling the way that I move
And I breathe your air
You only can rescue me
This is my prayer
If you were mine
If you were mine
I wouldn't want to go to heaven
I cherish the day
I won't go astray
I won't be afraid
You won't catch me running
You're ruling the way that I move
You take my air

I Cherish the Day
I won't go astray
I won't be afraid
You won't catch me running
I Cherish the Day
I won't go astray
I won't be afraid
Won't run away
(Cherish the Day-Sade)