28 May 2008

Dear Fair...(Part 3)



Temanku bilang padaku
“aku terharu memandang hasilku”
Lalu hatikupun bergumam serupa padamu

Kita berhasil mengawali dengan sejuta ekpektasi
Dan akan mengakhiri dengan sejuta suksesi
Terima kasih tak terperi
Dan maaf tak terberi
Karena terkadang emosi menghinggapi
Membuatku ingin berlari
Meninggalkanmu dalam sunyi
Namun dalam sepi
Aku tahu tak boleh berhenti

Kamu adalah salah satu kunci yang bisa mengubah dunia
Namun terlebih dahulu mengubahku untuk sedikit lebih mulia

Serupa angan di siang hari
Aku meyakini
Sedari awal hingga diakhiri
Bahwa kamu berarti
Apabila banyak orang mengerti
Dan serupa mimpi dimalam hari
Aku mau memberi
Sedikit harapan di suatu hari
Dunia akan lebih berseri
Apabila ‘adil’ diterapkan dalam transaksi

25 May 2008

Hell yeah Coelho!

Masih dalam insomn-session yang sama, saya juga menemukan penggalan menarik dari Coelho's, "Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Tersedu" di 'buku sakti' saya. Karena saya baca versi indonesianya, maka kutipannya juga dalam bahasa indonesia. Begini tulisannya,

"...kebahagiaan terkadang adalah berkah, tapi seringkali adalah penaklukan. Momen-momen magis itu menolong kita berubah dan melontarkan kita mencari mimpi-mimpi. Ya, kita akan menderita, bertemu waktu-waktu sulit, dan mengalami banyak kecewa-tapi semua ini hanya sementara; jejaknya tidak kekal. Dan suatu hari kelak, kita akan menoleh ke belakang dengan kebanggaan dan keyakinan akan perjalanan yang telah ditempuh..."

HELL YEAH COELHO, YOU ROCK!

Berkompromi Dengan Konfrontasi

here i am in another insomn-session, akirnya ended up buka2 beberapa 'buku sakti' saya sebelum (dgn tlatnya) menyentuh teknologi blog ini haha. Yeah, i might say that as the so called diary or whatsoever. Pas buka-buka nemu tulisan teman saya, 'my long-lost friend', Mas Rangga Wiraspati (if one day you stopping by,hai 'ngke!haha) yg (bwat saya) sangat menarik.

Tiba-tiba saya sadar maksud tulisan dia, dalam konteks saat itu dan rentang waktu kala itu. Mungkin teman saya ini bahkan sudah lupa pernah menuliskan sesuatu di buku saya waktu itu.

Tapi yang pasti, saya baru sadar betapa dia sangat benar dengan segala ucapannya di tulisan itu.Setidaknya, dia menyadarkan saya tentang sesuatu. You right, 'ngke! I should've confront myself! well, but i did..i still have that confrontation with me until today. In this very moment. I tried to get rid of it, but I can't! so, I decided to live with it..well, at least i compromised myself to it

Anyway, begini tulisannya,

Menuai Badai

Sometimes I think God has create you to create me...-The Amazing You

Sudahkah kita berkonfrontasi hari ini? Sesuatu yang selalu kita tunggu untuk kita keluarkan. Sangat esensial. Konfrontasi tidak harus selalu bermakna negatif. Konfrontasi sangatlah manusiawi, sebab sebelumnya kita berpikir ke dalam, sesuatu yang jarang kita lakukan ketika kesibukan sehari-hari menghimpit. Dalam berkonfrontasi kita sebenarnya didorong oleh rasa cinta yang besar. Maka, berkonfrontasilah dengan diri anda terlebih dahulu.


I wondering does anyone ever had a confrontation with themself? or am I just a weirdo have lived with my confrontation until today?

20 May 2008

Dear Fair...(part 2)

Give me sugar kills, fair
A rice krispies or pocky strips

Play me a swing, fair
The sound of Ella or Nina

Take me to Aruanda, fair
Where nobody hurries nobody worries

Send me Mr. Blue sky or mango margarita, fair
Just to dance me trough my morning powder session

Tap me on my shoulder, fair
Just to stop my blanket cry-ing

Give me a finishing, fair
So then we could say goodbye and goodluck

Till then it will be a memory, fair
Between you and me

19 May 2008

F.U.T.U.R.E

Ini tulisan saya satu setengah tahun yang lalu dan rasanya masih pas banget menggambarkan saya, si penulis, satu setengah tahun kemudian. Hidup rasanya seperti tenggat waktu, harus berlari atau dihabisi. Saya terus berlari tidak peduli tersandung atau jatuh, hanya agar bisa berseri kemudian hari. Atau mungkin supaya lupa rasanya perih dan nyeri sandungan bisa hilang sendiri.

We’ve only just begun to live
White lace and promises
A kiss for luck and we’re on our way
We’ve only begun.
Before the rising sun
We fly
So many roads to choose
We started out and learn to run
And yes we’ve just begun
Sharing horizons that are new to us
Watching the sands along the way


(We’ve only just begun-Carpenters)

Merenungi awal tahun yang baru dengan kesadaran akan waktu yang terus melaju sepertinya memberi satu pemahaman baru buat diri sendiri. Pemahaman bahwa di tingkatan sekarang ini, hidup seperti berada di persimpangan jalan. Berada dalam perjuangan menuju akhir dari proses pembelajaran akademis yang walaupun belum akan berakhir secepat itu namun nyatanya mengharuskan kita berpikir tentang suatu hal. MASA DEPAN. Beberapa teman pun menyadari hal tersebut, dan mulai berpikir dalam banyak sudut pandang. Pertanyaan “mau jadi apa?” dan ketakutan “tidak menjadi apa-apa” mulai bermunculan. Selain itu, kesedihan akan masa-masa kebersamaan yang tinggal sebentar lagi pun terlontar. Meminjam judul lagu Carpenters diatas, “We’ve only just begun to live”. Saat ini hanyalah permulaan dari kehidupan yang sesungguhnya. Ada banyak jalan yang harus dipilih, kita memulainya dengan proses pembelajaran untuk sampai pada akhirnya dapat berlari dengan tetap memperhatikan pasir atau batu sandungan yang mungkin dapat menghambat kita. Tampaknya hal ini akan menjadi perjalanan yang panjang dan berat untuk kita semua, namun nyatanya inilah hidup kawan...

Sejujurnya gw sangat takut dengan segala histeria dan angan-angan tentang masa depan. Masa depan yang sekarang kita bicarakan bukan lagi impian remaja muda yang berkhayal bersama gerombolan seusianya. Masa depan yang satu ini tepat didepan mata, berusaha diraih namun tersentuh pun tidak. Dan bagian paling menakutkan buat gw adalah karena deep down inside, I know what I want and damn it scares me a lot!! Huhf..a huge desire come with the great consequences!! Akankah angan-angan itu bisa ‘menghabisi’ kita secara perlahan? Akankah kenaifan dan idealisme dapat dipertahankan? Atau haruskah itu diubah? Ketakutan itu pun semakin memuncak ketika pertanyaan besar pun semakin terngiang di kepala, “AM I GOOD ENOUGH?” gw ragu apakah gw cukup baik untuk angan-angan gw itu? Apakah ketertarikan dan kecintaan terhadap sesuatu saja cukup untuk membuat gw berhasil dan menjadi ‘seseorang’?

Namun ketakutan saja tidak akan berguna apabila tidak dibarengi dengan kerja keras. Maka marilah kita berusaha…Untuk semua masa depan yang menghampar di depan mata, untuk berbagai pengharapan yang mengiringi setiap langkah, untuk mimpi-mimpi yang senantiasa berada di kepala…dan untuknya pula, belum terlambat untuk mengucapkan SEMOGA-BERHASIL smuanyaaaa!!! I wish you all the biggest luck in life…

13 May 2008

Jean-Do is My Hero!

“I decided to stop pitying myself. Other than my eye, two things
aren't paralyzed, my imagination and my memory”

"In my head, I churn over every sentence 10 times, delete a word,
add an adjective and learn my text by heart, paragraph by paragraph,"


(Jean Dominique Bauby)

----

Yang Maha punya kuasa
Manusia punya usaha
Daripada hanya putus asa
Lebih baik berupaya
Menjadi lebih berharga

----
if you ask for such beauty lately, it probably would be Julian Schnabel’s “The Diving Bell and the Butterfly”..I mean, for the love of Alaia (as the name being spoken in the film), besides the fact that he’s the editor in chief of Elle French (which is so cool! haha) one of the masterpiece in this world happen and started by a BLINK! He is SUPER WOW, UBER-COOL! and Schnabel just filmed it sooo beautifuly amazing for me to say! The felt within the brain, the fantasy within real, the passionated and unpassionated, the abilities and the disabilities. It just VISUALLY PRETTY! It’s a must-see! definitely...

11 May 2008

Anything Goes

In olden days a glimpse of stocking
Was looked on as something shocking,
But now, God knows,
Anything goes.
Good authors too who once knew better words
Now only use four-letter words
Writing prose,
Anything goes.
If driving fast cars you like,
If low bars you like,
If old hymns you like,
If bare limbs you like,
If Mae West you like,
Or me undressed you like,
Why, nobody will oppose.
Anything goes.

-Cole Porter-

For knowing that dreaming become reaching, for doing something could be struggling, for welcoming future in now knowing..hoping that tomorrow will be more surprising and thank you for yesterday very mesmerizing! THANK YOU GOD FOR GIVING THIS OPPORTUNITY!i’ll do my best .. and last, whatever come, whatever done..anything goes..